Rabu, 03 November 2010

ANALISIS ETIKA BISNIS PADA SWALAYAN DI MALANG

ANALISIS ETIKA BISNIS PADA SWALAYAN


Filed Under: Umum

Memberi kemudahan dan fasilitas yang memuaskan adalah suatu keharusan bagi suatu bisnis untuk mampu bersaing dengan para pesaingnya. Kemudahan dan fasilitas itu dapat dipenuhi dengan berbagai cara. Semakin banyaknya pesaing, menuntut bisnis itu untuk berinovasi dan kreatif menghadapi para pesaingnya,

Tidak terkecuali bisnis perdagangan, yang dituntut untuk lebih peka terhadap konsumen yang semakin pemilih. Suatu cara yang dapat kita temui adalah swalayan-swalayan yang tersebar di berbagai daerah. Swalayan-swalayan tersebut menjalankan bisnis perdagangan, dengan memudahkan para konsumennya untuk mengambil dan memilih sendiri barang yang akan dibeli yang kemudian, pembayarannya dilakukan ketika konsumen tersebut akan keluar. Hal tersebut memberikan suatu ruang privacy khusus dalam diri konsumen untuk melakukan seleksi terhadap barang yang akan dibeli oleh konsumen tersebut.

Tidak terlepas dari kemudahan-kemudahan tersebut, bisnis tersebut adalah bisnis juga yang harus memperhatikan segi etika. Etika diperlukan dalam semua segi bisnis, termasuk dalam bisnis dagang model swalayan. Etika-etika tersebut biasanya bersumber pada norma, nilai dan kaidah-kaidah tertentu. Etika bisnis, itulah etika yang harusnya dipahami dan dilaksanakan oleh pebisnis dan diterapkan pada bisnis-bisnis yang ada. Etika bisnis ini adalah pengetahuan tentang cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku universal dan secara ekonomi maupun sosial, dan penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.

Saat ini di kota Malang terutama banyak dijumpai swalayan-swalayan. Swalyan yang mempunyai ukuran besar ataupun swalayan yang kecil tersebar di sudut-sudut kampung, kelurahan, di tengah kota dan lain sebagainya. Keberadaan swalayan tersebut, adalah sebagai usaha dari masyarakat dan bisnis untuk memepermudah masyarakat dengan cepat mendapatkan kebutuhannya. Namun terkadang keberadaan swalayan-swalayan tersebut dapat memicu konflik antar manajemen swalayan dengan masyarakat sekitar, sebagai contoh konflik yang timbul karena ketidak ada izinan pendirian swalayan kepada warga sekitar, yang dengan adanya swalayan tersebut menjadi rame dan mengganggu warga sekitar. Namun untuk hal tersebut biasanya dapat diselesaikan dengan cepat dan damai.

Dalam hal lain adanya swalayan tersebut, yang pastinya memilik stok barang yang banyak dan bermacam-macam. Barang-barang dagangan tersebut terkadang melanggar etika dalam berbisnis maupun bermasyarakat. Selain itu sebagai sebuah bisnis service dan pelayanan pun dapat dilihat dari sisi etika.

Dari beberapa swalayan yang saya amati terdapat beberapa pelanggaran nyata, yang ternyata pelanggaran etika itu terjadi di beberapa swalayan besar di Kota Malang. Pelanggaran-pelanggaran tersebut antara lain, penjualan minuman beralkohol yang terkesan bebas dan tanpa peringatan batas umur yang diperbolehkan untuk membeli minuman beralkohol tersebut. Di Hypermart MATOS, Giant MOG, dan Ratu Plaza, saya melihat minuman beralkohol dipajang bercampur dengan minuman-minuman tidak beralkohol lainnya. Menurut analisis saya, konsumen akan melihat minuman tersebut bukanlah minuman beralkohol. Dan ketika para konsumen kurang jeli. Pembelian minuman tersebut pun akan terjadi.

Selain pelanggaran seperti diatas, terdapat pula pelanggaran lainnya, seperti yang pernah saya alami sendiri dalam melakukan pembelian barang pada suatu swalayan yang terdapat di sekitar alun-alun. Pada saat itu saya tertarik untuk membeli suatu makanan yang ketika membelinya akan mendapatkan sebungkus mie instant secara cuma-cuma. Memang sesuai dengan promosinya saya mendapatkan sebungkus mie instant, namun ketika mie instant tersebut ingin digunakan ternyata mie instant tersebut telah habis masanya alias telah kadaluarsa. Hal ini mungkin tidak asing lagi ditelinga kita, seperti pada kasus paket parsel lebaran atau natal yang ternyata didalamnya terdapat makanan-makanan kadaluarsa. Dari sini terlihat jelas ada banyak kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilihat dari terjadinya kasus tersebut. Kemungkinan pertama, memang tidak terjadi kesengajaan, hal itu merupakan kelalaian dari pihak manajemen swalayan-swalayan tersebut dengan menaruh makanan kadaluarsa pada paket-paket tersebut. Kemungkinan kedua adalah hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kerugian atas barang-barang yang sudah lama di gudang namun tidak laku.

KESIMPULAN

Jadi, dengan banyaknya swalayan yang terdapat dikota Malang, mempermudah para masyarakat untuk berbelanja dikarenakan posisi swalayan yang sangat strategis dan terjangkau oleh masyarakat dari tempat tinggal mereka.

SARAN

Memberi kemudahan dan fasilitas yang memuaskan adalah suatu keharusan bagi suatu bisnis untuk mampu bersaing dengan para pesaingnya. Kemudahan dan fasilitas itu dapat dipenuhi dengan berbagai cara. Semakin banyaknya pesaing, menuntut bisnis itu untuk berinovasi dan kreatif menghadapi para pesaingnya,

Selasa, 16 Februari 2010

Produk Coklat


Ternyata jaman sekarang coklat bisa dijadikan apa saja.bisa berupa makanan,kue,asesoris,minuman bahkan hiasan. coklat pun sekarang dapat ditemukan dimana saja dari swalayan,tempat makanan dan toko-toko hiasan. coklat digemari dari anak kecil,dewasa,orang tua,bahkan yang lebih tua.coklat pun bisa di olah sesuai dengan bentuk dan rasa. mungkin yang kita kenal coklat hanya ada rasa coklat, dark coklat, white,atau vanilla dan stowbery. ternyata coklat banyak sekali rasanya yang kita tdak ketahui seperti : mint,anggur,durian,mangga,melon,nangka,blueberry,susu,mocacinocapucino,kopi,dll... bisa juga berbentuk binatang,buah-buahan dll.coklat pun ada yang rasanya manis, pahit, dan tawar.

Produk coklat yang biasa kita kenal seperti Silverqueen,Van Houten, Delfi, Toblerron dan merk-merk coklat lainnya. Merk tersebut sudah sangat terkenal di dunia bahkan penjualannyapun sangat pesat. tetapi, saya disini bukan untuk membicarakan coklat diatas tersebutmelainkan ingin mmembicarakan atau membahas produk coklat sendiri.

Semua berawal dari kegemaran makan coklat dan mengoleksi beberapa coklat. Sehingga timbul rasa penasaran pada diri saya untukmengetahui bagaimana cara membuat coklat. Sampai akhirnya saya pun berfikir untuk menghasilkan uang dari buatan coklat sendiri. Walaupun awalnya cukupmembingungkan karena masalah pemilihan coklat yang baik untuk diolah kembali sampai akhirny masalah pemasaran. Tetapi, sampai akhirny bisa berjalan dengan lancar dan menguntungkan.

Saya membuat coklat berbeda dari merk-merk yang saya sebutkan diatas.Karena, saya membuat dengan beranekaragaam bentuk, dari yang berbentuk Bintang, Kartun, Bunga dan masih nayak lagi model dan bentuknya.rasa dan warna pun berbeda sesuai dengan bentuknya..